Senin, 14 Maret 2016

analisis laporan keuangan : ANALISIS PERBANDINGAN DENGAN DATA CROSS SECTTION



ANALISIS LAPORAN KEUANGAN :
ANALISIS PERBANDINGAN DENGAN DATA
CROSS SECTTION

1.      PENGANTAR
n  Analisis keuangan akan lebih tajam jika angka-angka dibandingkan dengan standar tertentu. Dengan perbandingan, akan kelihatan baik tidaknya suatu angka
n  Standar tersebut bisa berupa standar internal, data historis, atau rata-rata industri
n  Bisakah diberi contoh untuk masing-masing standar tersebut?
n  Bab ini membicarakan perbandingan cross-sectional, yaitu dengan rata-rata industri


2.      DEFINISI INDUSTRI
n  Kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier
n  Kesamaan dari sisi permintaan
n  Kesamaan dalam atribut keuangan
n  Gabungan dari beberapa definisi
n  Lihat klasifikasi industri yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Jakarta, bagaimana komentar Anda? Sudah puas? Apa perlukah penyesuaian?

3.      BEBERAPA ISU DALAM DEFINISI INDUSTRI
n  Bagaimana memperoleh data rata-rata industri?
n  Bagaimana dengan perusahaan yang belum go-public?
n  Apakah data rata-rata industri sudah cukup representatif?
n  Bagaimana dengan definisi industri, atau bagaiaman suatu perusahaan bisa dibandingkan dengan industri?



4.      INDUSTRI YANG “JELAS”?
A. Perusahaan dengan kegiatan tunggal pada sektor yang relevan. Laporan keuangan tersedia.
B. Perusahaan dengan beberapa aktivitas, tetapi mempunyai kegiatan yang dominan pada sektor yang relevan. Laporan keuangan tersedia.
C. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aktivitas yang paling dominan (mirip dengan konglomerasi). Sulit menentukan sektor usaha yang relevan. Laporan keuangan persegmen tersedia.
D. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aktivitas yang paling dominan. Sulit menentukan sektor usaha yang relevan. Laporan keuangan hanya berupa laporan konsolidasi.
E. Perusahaan private, tidak ada laporan keuangan yang dipublikasikan (sektor usaha yang relevan adalah sektor usaha yang akan dijadikan bahan perbandingan).          

5.      PERBANDINGAN KEUANGAN ANTAR NEGARA
n  Apakah perbedaan disebabkan oleh perbedaan akuntansi?
n  Apakah perbedaan disebabkan oleh perbedaan faktor budaya dan institusional?
n  Bagaimana penyesuaian yang perlu dilakukan? 




6.      PERHITUNGAN RATA‑RATA INDUSTRI
n  Untuk menghitung rata‑rata industri seorang analis mempunyai beberapa alternatif:
     (1)        Menghitung nilai tunggal sebagai perbandingan,
     (2)        Menghitung nilai tunggal dengan dispersinya (standar deviasinya),
     (3)        Menghitung nilai untuk percentile tertentu (misal menghitung nilai untuk perusahaan‑perusahaan yang mempunyai ukuran 25% paling kecil).
n  Untuk perhitungan (1) di atas ada beberapa alternatif yang bisa dipakai:
     (1)        Menghitung rata‑rata aritmatika,
     (2)        Menghitung rata‑rata tertimbang,
     (3)        Menggunakan median,
     (4)        Menggunakan modus.



7.      PERBEDAAN ANTAR INDUSTRI
n  Penggunaan rata-rata industri didasarkan pada asumsi implisit, ada perbedaan antar industri
n  Perbandingan antar industri secara implisit juga mengakui bahwa ada perbedaan risiko bisnis antar industri
n  Bagaimana dengan bukti empiris? Apakah angka antar industri memang berbeda?

8.      RATA-RATA INDUSTRI DI INDONESIA
n  Lihat data rasio-rasio keuangan untuk perusahaan yang go-public di Indonesia
n  Misal, lihat di lampiran buku teks
n  Untuk data terbaru, bisa dilihat di http://www.bei.co.id
n  Evaluasi Debt Equity Ratio , Return on Investment , Return on Equity , Net Profit Margin untuk setiap industri, jelaskan singkat



 

2 komentar: